Source |
Dan aku telah jatuh cinta
Sebelum sebuah ijab dikabulkan
Kata orang bijak, pecinta seperti ku bersiap saja patah hati
Bukan mereka mendahulukan
atau meramalkan akan kandasnya sebuah perasaan dengan sia-sia
Melainkan patah hati sebab mabuk menenggak rindu yang tak akan kunjung berujung
Dan Rindu itu, setiap pecinta pasti tahu
Takkan pernah terpuaskan
Ia akan selalu dahaga
Sampai suatu saat nanti rindu itu berakhir diperaduan malam
Oleh dua insan menyatu, dua hati menjadi satu
Hangat dan menenangkan
Selain itu, mustahil rindu diselesaikan
Sekarang aku menenggak racun rindu itu
Untuk kesekian kalinya
Bisa berbuat apa aku?
Aku bukan penantang tuhan yang siap menghadapi neraka atas nama zina
Lalu Tuhan memilihkan jalan
Sebuah jalan yang dipisahkan jarak
Rindu menjadi sesuatu yang semakin menyakitkan, tapi juga candu
Aku lemah bertarung melawan candu itu
Bukan main, sesak sekali melawan rindu
Lantas apa yang bisa kulakukan?
Tuhan belum memberikan jalan pertemuan
Maka disinilah aku masih tersedak tersandung terjatuh,
masih rindu
Salah kah aku jatuh cinta sebelum ijab dikabulkan?
Bukan kah cinta adalah fitrah yang tak bisa ditolak?
Siapa, tolong katakan, yang bisa mengajarkan aku memendam cinta menaklukkan rindu?
Sungguh aku ingin berguru
Berguru menjadi sabar dan sangat sabar menunggu
Bahkan sungguh
Ini bukan hanya sekedar pernikahan
Ini tentang hati yang bertemu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar